Friday, 23 March 2012
technology in education
Good evening everybody I’m back!
Now I’m going to post some of my thought about technology in education.
Teknologi dalam dunia pendidikan biasanya berkaitan dengan pengambilan informasi, penggunaan email untuk bertukar informasi, dan tentu saja blog pendidikan.
Sebagai mahasiswa saya mendukung penuh penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar. Selain menyenangkan untuk saya pribadai, juga ‘menyenangkan’ bagi pohon-pohon di luar sana, karna teknologi memungkinkan kita untuk bekerja ‘paperless’, yaitu tidak menggunakan kertas.
Namun, sebagai mahsiswa saya juga menyadari bahwa terdapat beberapa kendala dalam penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar. Modem habis pulsa dan provider ‘ngadat biasanya menjadi kendala bagi mahasiswa. Namun bukan berarti tidak terdapat kendala bagi para pengajar.
Terkadang, para pelajar kurang update tentang apa yang telah dikabarkan di dunia maya, sehingga besar kemungkinan untuk seseorang tidak mengerjakan tugas yang telah diberitakan secara online.
Sekarang ini, email adalah sarana yang paling umum digunakan pelajar dalam rangka memulai penggunaan teknologi dilingkungan belajar. Dalam mengirimkan tugas contohnya, seseorang harus mengirim tugas tersebut via email. Pelajar tidak dapat berbohong bila mereka tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, karena dari email, tertulis waktu pengiriman pesan secara spesifik.
Saya harap untuk kedepannya lagi, teknologi akan dapat dengan mudah dijangkau siapa saja dan dapat mempergunakannya sebagai alat penambah informasi dan ilmu pengetahuan.
thank you,
Naomi Sirait
Thursday, 22 March 2012
Philippe Ewart Venon
Anggota Kelompok :
11-035 Gustrispa N. Sirait
11-037 Fera
11-097 Chindy
11-105 Fonds Novel
Sejarah Philip E. Vernon
Philip Ewart Vernon, seorang psikolog yang mempelajari tentang suku dan intelegensi, lahir di Oxford, England pada tanggal 6 juni 1905 dan meninggal pada tanggal 28 juli 1987.
Philip E. Vernon mendapatkan gelar M.A. dan Ph.D. dari universitas Cambridge pada tahun 1927. Ia mempelajari tentang kontribusi dari lingkungan dan faktor genetik yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Ia menyimpulkan bahwa perbedaan perkembangan intelektual seseorang merupakan 60% dipengaruhi oleh faktor genetik dan ada juga beberapa bukti yang menyatakan perbedaan gen pada kelompok suku tertentu melibatkan rata-rata tingkat kemampuan mereka yang berbeda pula.
Ia menerima hibah dari Pioneer Fund, dimana ia mendokumentasikan perbedaan IQ pada kelas social yang besar antara US dan UK. Berdasarkan website Pioneer Fund :
“Dari analisa perang dunia I militer amerika menunjukkan bahwa IQ rata-rata dari anak yang lahir di kelas professional memiliki IQ 123, dimana anak yang dilahirkan pada kelas yang rendah memiliki IQ 96. Vernon menyimpulkan bahwa anak yang berasal dari kelas profesional memiliki dasar genetika yang bagus. Ia mendasari penilaiannya dari bukti bahwa intelegensi anak adopsi lebih berhubungan dengan status sosial orang tua biologisnya dari pada orang tua angkatnya. Vernon berpendapat bahwa mobilitas sosial menyababkan orang yang mempunyai intelegensi tinggi akan berhasil dalam hirarki sosial, sedangkan yang memiliki intelegensi yang lebih rendah akan cenderung gagal.”
Pada tahun 1949, Philip E. Vernon diangkat serbagai professor psikologi di Institute of Education, Universitas London, dan kemudian ditunjuk menjadi peneliti javatan profesor di sebuah Institut pada tahun 1964.
Pada tahun 1968 (pada saat umur 63 tahun) ia mengabaikan karir akademik yang menjamin di England, untuk memulai karir keduanya di Universitas Calgary. Di Universitas Calgary inilah Philip E. Vernon dikenal secara luas.
Intelegensi
Definisi Intelegensi menurut Philip E. Vernon :
* Intelegensi A
Merupakan potensi bawaan, yang diterima oleh anak dari orang tuanya melalui gen yang nantinya akan menentukan perkembangan mental.
* Intelegensi B
Merupakan kemampuan yang biasanya ditunjukkan dalam perilaku seseorang. Istilah inteligensi ini mengacu pada kepandaian, cepat dalam bertindak, bagus dalam penalaran dan pemahaman, serta efisien dalam mental.
* Intelegensi C
Inteligensi adalah umur mental, atau IQ atau skor dari suatu tes inteligensi .
Sumber :
* repository.binus.ac.id/content/L0164/L016471455.ppt
* http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/07/bakat-dan-inteligensi/
* http://en.wikipedia.org/wiki/Philip_E._Vernon
Friday, 16 March 2012
INTELEGENSI
Intelegensi merupakan milik manusia yang sangat berharga yang membedakannya dengan mahluk ciptaan Tuhan yang lain.
Salah satu definisi dari intelegensi (sebenarnya definisi dari intelegensi sangat banyak karena konsepnya yang abstrak)adalah keahlian seorang individu untuk memecahkan masalah-masalah di kehidupannya, baik yang mudah maupun rumit.
Jika berat dan tinggi seseorang dapat diukur dengan alat ukur tertentu, tentunya akan didapat hasil yang akurat jika prosesnya sudah benar. Namun tidak begitu dengan intelegensi, begitu banyak alat ukur untuk melihat intelegensi seseorang, salah satunya dengan menggunakan tes psikologis. Dengan melaksanakan beberapa tes sekaligus dalam rentan waktu yang dekat, yang dapat mempengaruhi hasil tes seseorang karena memungkinkan faktor kelelahan seseorang dalam mnengerjakan tes tersebut.
Tetap saja, hal itu harus dilakukan untuk mendapatkan gambaran intelegensi seseorang.
Saat saya mengikuti tes intelegensi di kampus saya, saya diberikan 'perintah' untuk menggambarkan sebuah pohon. Saya mungkin belum tahu gambaran apa yang akan mereka dapatkan tentang intelegensi saya, saya tidak berharap banyak.
Bittersweet Childhood Memories
hi joy-finders!
kali ini saya posting tentang tugas mata kuliah yang berhubungan dengan masa kecil saya :)
CLASSICAL CONDITIONING
Conditioned stimulus: potongan lemon
Unconditioned stimulus: jus lemon
Conditioned stimulus: menyerengit/gatal di telinga
Unconditioned stimulus: menyerengit/gatal ditelinga
Orang-orang mungkin melihat lemon ataupun jeruk biasa saja, tidak ada respon tertentu. Namun, beda hal nya dengan saya. Setiap saya melihat ataupun hanya membayangkannya saja, saya akan meraskan tekanan di belakang telinga yang membuat saya menyerengit aneh karena teringat betapa masamnya buah tersebut , seperti yang biasanya terjadi jika saya meminum minuman yang berbahan lemon. Hal ini sudah saya sadari sejak SD, padahal sebelumnya saya tidak memberikan respon tertentu jika melihat lemon dan sebangsanya.
OPERANT CONDITIONING
Sewaktu saya kecil, saya sangat benci harus memangkas rambut saya di salon langganan mama saya. Hal itu dikarenakan setiap kali pangkas, rambut saya dipotong pendek sebahu, padahal saya selalu menginginkan rambut panjang seperti teman-teman saya yang lain agar bisa di cocang ataupun diikat dengan karet warna-warni. Saya pernah satu hari bolos sekolah karena sangat membenci potongan rambut pendek itu.
Maka dari itulah ibu saya memberikan saya ‘soft drink’ kesukaan saya ataupun tambahan uang jajan sebagai ‘positive reinforcement’ setiap kali selesai pangkas. Lambat laun saya tidak lagi menolak untuk memangkas rambut saya seperti dulu, tetapi tetap saja saya kurang menyukai hasil potongan rambut saya tersebut.
Sunday, 11 March 2012
Konvensional? Masih jaman?
Dari dulu kita semua tau proses belajar
dan mengajar secara umum dilaksanakan dalam ruangan kelas. Tetapi, itu dulu,
sekarang disaat tegnologi sudah menjamur di setiap aspek kehidupan kita, proses
konvensional itu sudah mulai berubah. Belajar dan mengajar, dewasa ini tidak
lagi harus dilaksanakan dalam kelas. Internet sudah seperti rumah kedua bagi
pendidikan.
Proses belajar mengajar lewat internet,
atau nama kerennya belajar online, sudah juga diterapkan dalam belajar saya
pribadi. Seperti pada saat dosen pendidikan kami memberikan himbauan untuk
mmbuat blog dan email, guna sebagai pelengkap media pendidikan.
Pada saat pertama kali kami diberikan
tugas untuk membuat blog dan email, kami merasa terbebani. Yaiyalah, biasanya
kami hanya menggunakan internet kalo gak google ya facebook, atau twitter. Ini
kami dihimbau untuk membuat blog, tentu saja itu menjadi rumit untuk kami.
Menjadi rumit, karena dengan sejujurnya kami mengakui bahwa kami sama sekali
belum memiliki pengalaman dalam pembuatan blog. Mendengar sih sering, tapi
membuat? Wah itu lain masalah.
Tetapi setelah kami jalani, mulai dari
proses pembuatan gmail, setelah itu blog, ternyata hal tersebut cukup menarik.
Walaupun banyak kendala yang dihadapi, apalagi kami sama sekali tidak tahu
menahu tentang caranya mendesain sebuah blog. Setelah kami jalani, kami menjadi
mengerti bahwa blog ini penting bagi kami mahasiswa, yang sudah seharusnyalah
sebagai kaum terpelajar kami “meleek” akan segala sarana tegnologi pendidikan
yang ada. Dari blog, kami sadari, banyak pengetahuan yang dapat kami lahap, dan
yang paling penting, gratis! Dengan melihat – lihat isi dari blog – blog milik
bloger lainnya, pengetahuan kami dapat menjadi semakin luas. Tidak lagi hanya
dibatasi oleh dinding – dinding kelas. Himbauan untuk membuat blog pada
matakuliah pendidikan di fakultas kami, sesuai dengan teori yang disampaikan
oleh william James, yaitu tentang mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi
diatas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak. Pada hal ini, kami dibukakakn
wawasan tentang pembuaan blog.
Selain banyaknya pengetahuan yang bisa
didapat dari blog, blog juga mendekatkan hubungan antara pengajar dan murid
asuhnya. Di dalam blog, pengajar dan murid dapat bersosialisasi seperti
layaknya dua orang teman yang saling membagi pengalaman dan pengetahuan. Disini
murid dituntut untuk dapat menjadi mitra aktif dari pengajar. Keaktifan
murid disini, serta adaptasi dengan
lingkungan (tegnologi yang berkembang), sesuai dengan teori yang disampaikan
oleh John Dewey, bahwa seorang anak lebih baik tidak belajar dengan duduk diam
di kursi mereka, dan mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan.
Juga melihat fenomena yang berkembang
akhir – akhir ini mengenai tegnologi pendidikan yang ada, seperti e-learning,
e-mail , yang sudah makin dikenal oleh para pelajar. Khususnya untuk medan,
walaupun penggunaan e-learning dalam pengajaran belum terlalu banyak digunakan,
tapi penggunaan email sudah sangat dikenal. Email sudah sebagian besar
digunakan para pelajar untuk pengumpulan tugas, dan pencarian pengetahuan. Atau
bahasa kerennya berenang di internet. Para pelajar sudah banyak yang
mengumpulkan tugasnya kepada guru mereka lewat email.
Tentu saja tidak hanya duduk diam di
kelas sampai pegal karna kebanyakan duduk, dapat menjadi pilihan yang lebih
menarik dalam mendapat pengetahuan. Tegnologi yang makin menjamur ini sekarang
tidak lagi dapat dipisahkan dari pendidikan. Itulah mengapa penting bagi
pelajar untuk melek akan tegnologi. Dan dari himbauan pembuatan blog ini sangat
mendukung hal tersebut. Jadi, kalau ada alternatif yang lebih menarik dan
menyenangkan, kenapa tidak dicoba? Selama itu positif dan memberikan kontribusi
yang baik bagi penddikan kenapa tidak kita jelajahi?
Gustrispa Naomi Sirait / 111301035
Gustrispa Naomi Sirait / 111301035
Nurul Fadhillah / 111301107
Rossie Janette / 111301087
Subscribe to:
Posts (Atom)