Dari dulu kita semua tau proses belajar
dan mengajar secara umum dilaksanakan dalam ruangan kelas. Tetapi, itu dulu,
sekarang disaat tegnologi sudah menjamur di setiap aspek kehidupan kita, proses
konvensional itu sudah mulai berubah. Belajar dan mengajar, dewasa ini tidak
lagi harus dilaksanakan dalam kelas. Internet sudah seperti rumah kedua bagi
pendidikan.
Proses belajar mengajar lewat internet,
atau nama kerennya belajar online, sudah juga diterapkan dalam belajar saya
pribadi. Seperti pada saat dosen pendidikan kami memberikan himbauan untuk
mmbuat blog dan email, guna sebagai pelengkap media pendidikan.
Pada saat pertama kali kami diberikan
tugas untuk membuat blog dan email, kami merasa terbebani. Yaiyalah, biasanya
kami hanya menggunakan internet kalo gak google ya facebook, atau twitter. Ini
kami dihimbau untuk membuat blog, tentu saja itu menjadi rumit untuk kami.
Menjadi rumit, karena dengan sejujurnya kami mengakui bahwa kami sama sekali
belum memiliki pengalaman dalam pembuatan blog. Mendengar sih sering, tapi
membuat? Wah itu lain masalah.
Tetapi setelah kami jalani, mulai dari
proses pembuatan gmail, setelah itu blog, ternyata hal tersebut cukup menarik.
Walaupun banyak kendala yang dihadapi, apalagi kami sama sekali tidak tahu
menahu tentang caranya mendesain sebuah blog. Setelah kami jalani, kami menjadi
mengerti bahwa blog ini penting bagi kami mahasiswa, yang sudah seharusnyalah
sebagai kaum terpelajar kami “meleek” akan segala sarana tegnologi pendidikan
yang ada. Dari blog, kami sadari, banyak pengetahuan yang dapat kami lahap, dan
yang paling penting, gratis! Dengan melihat – lihat isi dari blog – blog milik
bloger lainnya, pengetahuan kami dapat menjadi semakin luas. Tidak lagi hanya
dibatasi oleh dinding – dinding kelas. Himbauan untuk membuat blog pada
matakuliah pendidikan di fakultas kami, sesuai dengan teori yang disampaikan
oleh william James, yaitu tentang mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi
diatas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak. Pada hal ini, kami dibukakakn
wawasan tentang pembuaan blog.
Selain banyaknya pengetahuan yang bisa
didapat dari blog, blog juga mendekatkan hubungan antara pengajar dan murid
asuhnya. Di dalam blog, pengajar dan murid dapat bersosialisasi seperti
layaknya dua orang teman yang saling membagi pengalaman dan pengetahuan. Disini
murid dituntut untuk dapat menjadi mitra aktif dari pengajar. Keaktifan
murid disini, serta adaptasi dengan
lingkungan (tegnologi yang berkembang), sesuai dengan teori yang disampaikan
oleh John Dewey, bahwa seorang anak lebih baik tidak belajar dengan duduk diam
di kursi mereka, dan mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan.
Juga melihat fenomena yang berkembang
akhir – akhir ini mengenai tegnologi pendidikan yang ada, seperti e-learning,
e-mail , yang sudah makin dikenal oleh para pelajar. Khususnya untuk medan,
walaupun penggunaan e-learning dalam pengajaran belum terlalu banyak digunakan,
tapi penggunaan email sudah sangat dikenal. Email sudah sebagian besar
digunakan para pelajar untuk pengumpulan tugas, dan pencarian pengetahuan. Atau
bahasa kerennya berenang di internet. Para pelajar sudah banyak yang
mengumpulkan tugasnya kepada guru mereka lewat email.
Tentu saja tidak hanya duduk diam di
kelas sampai pegal karna kebanyakan duduk, dapat menjadi pilihan yang lebih
menarik dalam mendapat pengetahuan. Tegnologi yang makin menjamur ini sekarang
tidak lagi dapat dipisahkan dari pendidikan. Itulah mengapa penting bagi
pelajar untuk melek akan tegnologi. Dan dari himbauan pembuatan blog ini sangat
mendukung hal tersebut. Jadi, kalau ada alternatif yang lebih menarik dan
menyenangkan, kenapa tidak dicoba? Selama itu positif dan memberikan kontribusi
yang baik bagi penddikan kenapa tidak kita jelajahi?
Gustrispa Naomi Sirait / 111301035
Gustrispa Naomi Sirait / 111301035
Nurul Fadhillah / 111301107
Rossie Janette / 111301087
No comments:
Post a Comment